Bismillah..
Ketika dulu aku menghafal Surah Yasin, aku terpesaona dengan salah satu ayatnya, yaitu ayat 36. Isinya berisi bahwa Allah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik tumbuh-tumbuhan, manusia, dan yang belum diketahui. Ketika membaca ayat itu, pikiranku langsung teringat dengan pelajaran Fisika Inti, di sana diterangkan bahwa setiap partikel yang menyusun benda-benda di alam semesta ini berpasang-pasangan.
Suatu partikel memiliki nama/simbol khusus yang diberi tanda plus (+), sedangkan partikel pasangannya diberi tanda minus (-). Selain itu, di pelajaran Fisika Matematika juga diterangkan adanya fenomena seperti ini. Banyak sekali perkalian yang menggunakan simbol2 yang disertai tanda plus dan minus. Apalgi di mata kuliah Fisika Modern dan Fisika Kuantum, yang mempelajari gerak-gerak benda di dunia atomik, memiliki gambaran yang hampir mirip dengan planet dan satelitnya di alam semesta. Aku terkagum-kagum ketika merenunginya. Allahu akbar!
Alam semesta… alangkah besarnya..
Manusia.. amatlah kecilnya..
Mungkinkah aku mengetahui rahasia di baliknya..
Meskipun satu atom saja..?
= = = = = = =
Penciptaan Yang Berpasang-pasangan
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Al Qur`an, 36:36)
Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang FISIKA pada tahun 1933.
Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur`an diturunkan.
0 komentar:
Posting Komentar